Kamis, 25 Juli 2013

LINA MEDINA

LINA MEDINA; Ibu Termuda di Dunia, Melahirkan di Usia 5 Tahun

Percaya nggak percaya, tapi ibu termuda di dunia ternyata bocah usia lima tahun, Lina Medina asal Peru. Usia kandungannya tujuh setengah bulan, ketika si bocah merasa mulas dan seperti akan melahirkan. Ajaib! Menakjubkan! Atau apapun namanya untuk menggambarkan peristiwa ini. Tapi Lina Medina yang proses persalinannya ditangani Dr Lozada dan Dr Busalleu, berhasil melahirkan dengan selamat seorang bayi laki-laki berat 2,700 gram atau sekitar 5,92 pound.
Ibu dan anak berada dalam keadaan sehat, dan hanya beberapa hari menjalani perawatan di klinik bersalin. Foto di samping diambil tahun 1940, tampak Lina Medina bersama anaknya, Gerardo Medina yang telah berusia 11 bulan, dan dokter yang menangani persalinannya, Dr Gerardo Lozada.
Dulu bahkan sampai kini peristiwa tersebut menjadi suatu keanehan, bahkan dalam catatan medis dunia peristiwa ini mendapat tempat tersendiri saking aneh dan tidak biasa. Lina Medina merupakan contoh kasus special dalam dunia kedokteran. Selain karena terlalu muda untuk hamil, dia juga ternyata sudah mendapat haid pertamanya pada usia 8 bulan. Payudaranya telah berkembang sejak berumur 4 tahun. Dan dalam usia 5 tahun kelangkangannya telah melebar dan bertumbuhnya tulang. Ini luar biasa aneh!
Lina Medina lahir di sebuah desa kecil Peruvian Paurange, 27 September 1933. Ia merupakan salah satu dari sembilan anak yang lahir di negeri kaum Ticrapo, Andes, sebuah desa yang berada di ketinggian 7.400 kaki, sebuah propinsi termiskin di Peru.
Ia melahirkan anak pertamanya pada usia 5 tahun 8 bulan lewat bedah cesar, tepat pada Hari Ibu 14 Mei 1939. Anak pertamanya yang dia lahirkan saat ia masih bocah diberi nama Gerardo Medina. Anak ini hidup hingga usia 40 tahun. Lina sempat melahirkan anak kedua tahun 1972, sayangnya namanya tidak diketahui. Anak kedua ini hidup hingga usia antara 36-37 tahun.
Kehamilan yang Mengejutkan
Entah bagaimana ceritanya, namun orangtua Lina merasa kegelisah ketika melihat perut bocah ini terus membesar dari waktu ke waktu. Awalnya mereka mengira Lina menderita penyakit tertentu, seperti tumor. Karenanya mereka pun membawa Lina berkonsultasi pada Dr Gerardo Lozada.
Kabar mengejutkan datang dari si dokter yang mengatakan perut Lina membesar bukan karena penyakit melainkan karena hamil. Dia tengah hamil 7 bulan. Ketika usia kandungannya tujuh setengah bulan, Lina pun menjalani bedah cesar. Operasi dilakukan oleh Dr Lozada dan Dr Busalleu.
Obyek Penelitian
Kehidupan Lina Medina menjadi penelitian tersendiri di dunia kedokteran. Kenapa dia bisa hamil saat usia begitu dini. Ternyata hasil penelitian dokter menemukan kalau Lina telah menstruasi pada usia 8 bulan. Kenyataan ini sampai sekarang masih menjadi misteri di dunia medis. Bagaimana mungkin seorang bayi (8 bulan) telah menstruasi.
Dalam catatan juga disebutkan, bahwa siapa bapak dari bayi itu tidak diketahui. Tapi banyak orang percaya bahwa pelaku pelecehan seksual tersebut adalah ayahnya sendiri. Si ayah ini, sebenarnya sempat ditangkap polisi, namun Lina ketika ditanya apakah ayahnya pelaku kejahatan itu, ia tidak menjawab. Akhirnya si ayah dilepaskan, karena kurangnya bukti. Kasus yang diduga pelecehan seksual itu, baru terungkap 28 tahun kemudian. Konon, pelaku perkosaan itu adalah kakak tirinya yang menderita kelainan jiwa alias gila. Bagaimana kejadiannya, tidak terungkap lebih detail. Karena Lina sendiri pun menolak menjelaskannya. Dia juga menolak wartawan-wartawan yang ingin mewawancarainya.
Kejutan Luar Biasa
Lina, bocah lima tahun berusaha menjadi ibu yang baik bagi bayinya yang diberi nama Gerardo seperti nama dokter yang menolongnya melahirkan. Namun uniknya, kepada Gerardo anaknya Lina mengatakan dirinya adalah kakak. Namun Gerardo mendapat kejutan yang amat sangat ketika ia berusia 10 tahun, ketika secara tak sengaja dia mengetahui kalau ‘kakak' (Lina Medina) yang berusia 15 tahun dan selama ini mengasuhnya, sebenarnya adalah ibunya.
Gerardo meninggal usia 40 tahun karena penyakit sumsum tulang belakang. Tidak ada bukti apakah penyakitnya itu muncul karena ibu yang melahirkan di usia begitu muda.
Tahun 1972, Lina menikah dengan Raul Jurado. Dia melahirkan anak kedua 33 tahun setelah ia melahirkan anak pertamanya Gerardo. Sampai saat ini siapa ayah Gerardo masih menjadi misteri. Lina dan kedua anaknya kemudian tinggal di Meksiko.
Lina merupakan salah satu dari Sembilan anak yang lahir di negeri kaum Ticrapo, Andes, sebuah desa yang berada di ketinggian 7.400 kaki, sebuah propinsi termiskin di Peru.
Sebuah buku yang ditulis Dr Yusuf Sandoval pada 2002 mengungkap kehidupan Lina Medina. Dia merasa tertarik dengan kasus tersebut. Dia juga menyoroti tentang masyarakat Peru pada masa itu yang hidup dalam kemiskinan.
Kasus Lina memperlihatkan tentang pubertas ekstrem yang melanda anak-anak. Kasus ini memang langka, di mana anak usia 5 tahun ternyata sudah mengalami akil baliq. Lebih dari itu, menyampaikan tentang kehamilan pada anak usia 5 tahun, tentu tidak mudah. Dan, si anak pun pastinya belum mengerti. Karenanya, buku Dr Yusuf Sandoval tentang kehidupan Lina Medina dan kasusnya, menjadi sangat menarik.

L Gat Ra

NELSON TANSU - Profesor Termuda Asal Indonesia di Amerika Serikat

Prof. Nelson Tansu, Ph.D dilahirkan di Medan, Sumatera Utara, tanggal 20 Oktober 1977. Dia adalah anak kedua di antara tiga bersaudara buah pasangan Iskandar Tansu dan Lily Auw yang berdomisili di Medan, Sumatera Utara. Kedua orang tua Nelson adalah pebisnis percetakan di Medan. Mereka adalah lulusan universitas di Jerman. Abang Nelson, Tony Tansu, adalah master dari Ohio, AS. Begitu juga adiknya, Inge Tansu, adalah lulusan Ohio State University (OSU). Tampak jelas bahwa Nelson memang berasal dari lingkungan keluarga berpendidikan. Ia adalah lulusan terbaik SMU Sutomo 1 Medan pada tahun 1995 dan juga menjadi finalis Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI).

Setelah menamatkan SMA, ia memperoleh beasiswa dari Bohn’s Scholarships untuk kuliah di jurusan matematika terapan, teknik elektro, dan fisika di Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat. Tawaran ini diperolehnya karena ia menjadi salah satu finalis TOFI. Ia berhasil meraih gelar bachelor of science kurang dari tiga tahun dengan predikat summa cum laude. Setelah menyelesaikan program S-1 pada tahun 1998, ia mendapat banyak tawaran beasiswa dari berbagai perguruan tinggi ternama di Amerika Serikat. Walaupun demikian, ia memilih tetap kuliah di Universitas Wisconsin dan meraih gelar doktor di bidang electrical engineering pada bulan Mei 2003.

Selama menyelesaikan program doktor, Prof. Nelson memperoleh berbagai prestasi gemilang di antaranya adalah WARF Graduate University Fellowships dan Graduate Dissertator Travel Funding Award. Penelitan doktornya di bidang photonics, optoelectronics, dan semiconductor nanostructires juga meraih penghargaan tertinggi di departemennya, yakni The 2003 Harold A. Peterson Best ECE Research Paper Award.

Setelah memperoleh gelar doktor, Nelson mendapat tawaran menjadi asisten profesor dari berbagai universitas ternama di Amerika Serikat. Akhirnya pada awal tahun 2003, ketika masih berusia 25 tahun, ia menjadi asisten profesor di bidang electrical and computer engineering, Lehigh University. Lehigh University merupakan sebuah universitas papan atas di bidang teknik dan fisika di kawasan East Coast, Amerika Serikat.

Saat ini Prof. Nelson menjadi profesor di universitas ternama Amerika, Lehigh University, Pensilvania dan mengajar para mahasiswa di tingkat master (S-2), doktor (S-3) dan post doctoral Departemen Teknik Elektro dan Komputer. Lebih dari 84 hasil riset maupun karya tulisnya telah dipublikasikan di berbagai konferensi dan jurnal ilmiah internasional. Ia juga sering diundang menjadi pembicara utama di berbagai seminar, konferensi dan pertemuan intelektual, baik di berbagai kota di AS dan luar AS seperti Kanada, Eropa dan Asia. Prof Nelson telah memperoleh 11 penghargaan dan tiga hak paten atas penemuan risetnya. Ada tiga penemuan ilmiahnya yang telah dipatenkan di AS, yakni bidang semiconductor nanostructure optoelectronics devices dan high power semiconductor lasers.

Ketika masih di Sekolah Dasar, Prof. Nelson gemar membaca biografi para fisikawan ternama. Ia sangat mengagumi prestasi para fisikawan tersebut karena banyak fisikawan yang telah meraih gelar doktor, menjadi profesor dan bahkan ada beberapa fisikawan yang berhasil menemukan teori (eyang Einstein) ketika masih berusia muda. Karena membaca riwayat hidup para fisikawan tersebut, sejak masih Sekolah Dasar, Prof. Nelson sudah mempunyai cita-cita ingin menjadi profesor di universitas di Amerika Serikat.

Walaupun saat ini tinggal di Amerika Serikat dan masih menggunakan passport Indonesia, Prof. Nelson berjanji kembali ke Indonesia jika Pemerintah Indonesia sangat membutuhkannya.

Dia sering diundang menjadi pembicara utama dan penceramah di berbagai seminar. Paling sering terutama menjadi pembicara dalam pertemuan-pertemuan intelektual, konferensi, dan seminar di Washington DC. Selain itu, dia sering datang ke berbagai kota lain di AS. Bahkan, dia sering pergi ke mancanegara seperti Kanada, sejumlah negara di Eropa, dan Asia.

Yang mengagumkan, sudah ada tiga penemuan ilmiahnya yang dipatenkan
di AS, yakni bidang semiconductor nanostructure optoelectronics devices dan high power semiconductor lasers. Di tengah kesibukannya melakukan riset-riset lainnya, dua buku Nelson sedang dalam proses penerbitan. Bukan main!!

Kedua buku tersebut merupakan buku teks (buku wajib pegangan, Red) bagi mahasiswa S-1 di Negeri Paman Sam.

Karena itu, Indonesia layak bangga atas prestasi anak bangsa di negeri rantau tersebut. Lajang kelahiran Medan, 20 Oktober 1977, itu sampai sekarang masih memegang paspor hijau berlambang garuda. Kendati belum satu dekade di AS, prestasinya sudah segudang. Ke mana pun dirinya pergi, setiap ditanya orang, Nelson selalu mengenalkan diri sebagai orang Indonesia. Sikap Nelson itu sangat membanggakan di tengah banyak tokoh kita yang malu mengakui Indonesia sebagai tanah kelahirannya.

"Saya sangat cinta tanah kelahiran saya. Dan, saya selalu ingin melakukan yang terbaik untuk Indonesia," katanya, serius.

Di Negeri Paman Sam, kecintaan Nelson terhadap negerinya yang dicap sebagai terkorup di Asia tersebut dikonkretkan dengan memperlihatkan ketekunan serta prestasi kerjanya sebagai anak bangsa. Saat berbicara soal Indonesia, mimic pemuda itu terlihat sungguh-sungguh dan jauh dari basa-basi.

"Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan merupakan bangsa yang
mampu bersaing dengan bangsa-bangsa besar lainnya. Tentu saja jika bangsa kita terus bekerja keras," kata Nelson menjawab koran ini.

Anak muda itu memang enak diajak mengobrol. Idealismenya berkobar-kobar dan penuh semangat. Layaknya profesor Amerika, sosok Nelson sangat bersahaja dan bahkan suka merendah. Busana kesehariannya juga tak aneh-aneh, yakni mengenakan kemeja berkerah dan pantalon.

Sekilas, dia terkesan pendiam. Pengetahuan dan bobotnya sering tersembunyi di balik penampilannya yang seperti tak suka bicara. Tapi, ketika dia mengajar atau berbicara di konferensi para intelektual, jati diri akademisi Nelson tampak. Lingkungan akademisi, riset, dan kampus memang menjadi dunianya. Dia selalu peduli pada kepentingan serta dahaga pengetahuan para mahasiswanya di kampus.

Ada yang menarik di sini. Karena tampangnya yang sangat belia, tak sedikit insan kampus yang menganggapnya sebagai mahasiswa S-1 atau program master. Dia dikira sebagai mahasiswa umumnya. Namun, bagi yang mengenalnya, terutama kalangan universitas atau jurusannya mengajar, begitu bertemu dirinya, mereka selalu menyapanya hormat: Prof Tansu.

"Di semester Fall 2003, saya mengajar kelas untuk tingkat PhD tentang physics and applications of photonics crystals. Di semester Spring 2004, sekarang, saya mengajar kelas untuk mahasiswa senior dan master tentang semiconductor device physics. Begitulah," ungkap Nelson menjawab soal kegiatan mengajarnya. September hingga Desember atau semester Fall 2004, jadwal mengajar Nelson sudah menanti lagi. Selama semester itu, dia akan mengajar kelas untuk tingkat PhD tentang applied quantum mechanics for semiconductor nanotechnology.


Nano
Technology

"Selain mengajar kelas-kelas di universitas, saya membimbing beberapa mahasiswa PhD dan post-doctoral research fellow di Lehigh University ini," jelasnya saat ditanya mengenai kesibukan lainnya di kampus.

Nelson termasuk individu yang sukses menggapai mimpi Amerika (American dream). Banyak imigran dan perantau yang mengadu nasib di negeri itu dengan segala persaingannya yang superketat. Di Negeri Paman Sam tersebut,ada cerita sukses seperti aktor yang kini menjadi Gubernur California Arnold Schwarzenegger yang sebenarnya adalah imigran asal Austria. Kemudian, dalam Kabinet George Walker Bush sekarang juga ada imigrannya, yakni Menteri Tenaga Kerja Elaine L. Chao. Imigran asal Taipei tersebut merupakan wanita pertama Asian-American yang menjadi menteri selama sejarah AS.

Negara Superpower tersebut juga sangat baik menempa bakat serta intelektual Nelson. Lulusan SMA Sutomo 1 Medan itu tiba di AS pada Juli 1995. Di sana, dia menamatkan seluruh pendidikannya mulai S-1 hingga S-3 di University of Wisconsin di Madison. Nelson menyelesaikan pendidikan S-1 di bidang applied mathematics, electrical engineering, and physics. Sedangkan untuk PhD, dia mengambil bidang electrical engineering.

Dari seluruh perjalanan hidup dan karirnya, Nelson mengaku bahwa semua suksesnya itu tak lepas dari dukungan keluarganya. Saat ditanya mengenai siapa yang paling berpengaruh, dia cepat menyebut kedua orang tuanya dan kakeknya. "Mereka menanamkan mengenai pentingnya pendidikan sejak saya masih kecil sekali," ujarnya.

Ada kisah menarik di situ. Ketika masih sekolah dasar, kedua orang tuanya sering membanding-bandingkan Nelson dengan beberapa sepupunya yang sudah doktor. Perbandingan tersebut sebenarnya kurang pas. Sebab, para sepupu Nelson itu jauh di atas usianya. Ada yang 20 tahun lebih tua. Tapi, Nelson kecil menganggapnya serius dan bertekad keras mengimbangi sekaligus melampauinya. Waktu akhirnya menjawab imipian Nelson tersebut.

"Jadi, terima kasih buat kedua orang tua saya. Saya memang orang yang suka dengan banyak tantangan. Kita jadi terpacu, gitu," ungkapnya.

Nelson mengaku, mendiang kakeknya dulu juga ikut memicu semangat serta disiplin belajarnya. "Almarhum kakek saya itu orang yang sangat baik, namun agak keras. Tetapi, karena kerasnya, saya malah menjadi lebih tekun dan berusaha sesempurna mungkin mencapai standar tertinggi dalam melakukan sesuatu," jelasnya.

Sisihkan 300 Doktor AS, tapi Tetap Rendah Hati Nelson Tansu menjadi fisikawan ternama di Amerika. Tapi, hanya sedikit yang tahu bahwa profesor belia itu berasal dari Indonesia. Di sejumlah kesempatan, banyak yang menganggap Nelson ada hubungan famili dengan mantan
PM Turki Tansu Ciller. Benarkah?

NAMA Nelson Tansu memang cukup unik. Sekilas, sama sekali nama itu tidak mengindikasikan identitas etnis, ras, atau asal negeri tertentu. Karena itu, di Negeri Paman Sam, banyak yang keliru membaca, mengetahui, atau berkenalan dengan profesor belia tersebut.

Malah ada yang menduga bahwa dia adalah orang Turki. Dugaan itu muncul jika dikaitkan dengan hubungan famili Tansu Ciller, mantan perdana menteri (PM) Turki. Beberapa netters malah tidak segan-segan mencantumkan nama dan kiprah Nelson ke dalam website Turki. Seolah-olah mereka yakin betul bahwa fisikawan belia yang mulai berkibar di lingkaran akademisi AS itu memang berasal dari negerinya Kemal Ataturk.

Ada pula yang mengira bahwa Nelson adalah orang Asia Timur, tepatnya Jepang atau Tiongkok. Yang lebih seru, beberapa universitas di Jepang malah terang-terangan melamar Nelson dan meminta dia "kembali" mengajar di Jepang.
Seakan-akan Nelson memang orang sana dan pernah mengajar di Negeri Sakura itu.

Dilihat dari nama, wajar jika kekeliruan itu terjadi. Begitu juga wajah Nelson yang seperti orang Jepang. Lebih-lebih di Amerika banyak professor yang keturunan atau berasal dari Asia Timur dan jarang-jarang memang asal Indonesia. Nelson pun hanya senyum-senyum atas segala kekeliruan terhadap dirinya.

"Biasanya saya langsung mengoreksi. Saya jelaskan ke mereka bahwa saya asli Indonesia. Mereka memang agak terkejut sih karena memang mungkin jarang ada profesor asal aslinya dari Indonesia,"jelas Nelson.

Tansu sendiri sesungguhnya bukan marga kalangan Tionghoa. Memang, nenek moyang Nelson dulu Hokkien, dan marganya adalah Tan. Tapi, ketika
lahir, Nelson sudah diberi nama belakang "Tansu", sebagaimana ayahnya, Iskandar Tansu.

"Saya suka dengan nama Tansu, kok,"kata Nelson dengan nada bangga.

Nelson adalah pemuda mandiri. Semangatnya tinggi, tekun, visioner, dan selalu mematok standar tertinggi dalam kiprah riset dan dunia akademisinya. Orang tua Nelson hanya membiayai hingga tingkat S-1. Selebihnya? Berkat keringat dan prestasi Nelson sendiri. Kuliah tingkat doktor hingga segala keperluan kuliah dan kehidupannya ditanggung lewat beasiswa universitas.

"Beasiswa yang saya peroleh sudah lebih dari cukup untuk membiayai semua kuliah dan kebutuhan di universitas," katanya.

Orang seperti Nelson dengan prestasi akademik tertinggi memang tak sulit memenangi berbagai beasiswa. Jika dihitung-hitung, lusinan penghargaan dan anugerah beasiswa yang pernah dia raih selama ini di AS.

Menjadi profesor di Negeri Paman Sam memang sudah menjadi cita-cita dia sejak lama. Walau demikian, posisi assistant professor (profesor muda, Red) tak pernah terbayangkannya bisa diraih pada usia 25 tahun. Coba bandingkan dengan lingkungan keluarga atau masyarakat di Indonesia, umumnya apa yang didapat pemuda 25 tahun?

Bahkan, di AS yang negeri supermaju pun reputasi Nelson bukan fenomena umum. Bayangkan, pada usia semuda itu, dia menyandang status guru besar. Sehari-hari dia mengajar program master, doktor, dan bahkan post doctoral. Yang prestisius bagi seorang ilmuwan, ada tiga riset Nelson yang dipatenkan di AS. Kemudian, dua buku teksnya untuk mahasiswa S-1 dalam proses penerbitan.

Tapi, bukan Nelson Tansu namanya jika tidak santun dan merendah. Cita-citanya mulia sekali. Dia akan tetap melakukan riset-riset yang hasilnya bermanfaat buat kemanusian dan dunia. Sebagai profesor di AS, dia seperti meniti jalan suci mewujudkan idealisme tersebut.

Ketika mendengar pengakuan cita-cita sejatinya, siapa pun pasti akan terperanjat. Cukup fenomenal. "Sejak SD kelas 3 atau kelas 4 di Medan, saya selalu ingin menjadi profesor di universitas di Amerika Serikat. Ini benar-benar saya cita-citakan sejak kecil," ujarnya dengan mimic serius.

Tapi, orang bakal mahfum jika melihat sejarah hidupnya. Ketika usia SD, Nelson kecil gemar membaca biografi para ilmuwan-fisikawan AS dan Eropa. Selain Albert Einstein yang menjadi pujaannya, nama-nama besar seperti Werner Heisenberg, Richard Feynman, dan Murray Gell-Mann ternyata Sudah diakrabi Nelson cilik.

"Mereka hebat. Dari bacaan tersebut, saya benar-benar terkejut, tergugah dengan prestasi para fisikawan luar biasa itu. Ada yang usianya muda sekali ketika meraih PhD, jadi profesor, dan ada pula yang berhasil menemukan teori yang luar biasa. Mereka masih muda ketika itu," jelas Nelson penuh kagum.

Nelson jadi profesor muda di Lehigh University sejak awal 2003. Untuk bidang teknik dan fisika, universitas itu termasuk unggulan dan papan atas di kawasan East Coast, Negeri Paman Sam. Untuk menjadi profesor di Lehigh, Nelson terlebih dahulu menyisihkan 300 doktor yang resume (CV)-nya juga hebat-hebat.



L Gat Ra

http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/02/biografi-nelson-tansu-professor-termuda.html

PROFESOR TERMUDA DI DUNIA

Inilah Profesor Termuda di Dunia




Alia Sabur masih muda, masih 19 tahun. Namun namanya menghentak kalangan akademisi setelah dinobatkan sebagai profesor termuda oleh Guinness World Record.Dia sekarang menjadi profesor di Konkuk University Korea Selatan. Lahir pada 22 Februari 1989, Alia menjalani masa studinya dengan waktu amat singkat. Dari kelas IV SD, gadis ini langsung melompat ke universitas, dan lulus BA dengan predikat sum cum laude dari Universitas Stony Brook di New York ketika usianya baru 14 tahun.

Ia melanjutkan pendidikan di Universitas Drexel. Di universitas itu dia mendapatkan gelar master of science dan PhD. Tiga hari menjelang ulang tahun ke-19 Februari lalu, dia resmi menjadi dosen di Universitas Konkuk, Seoul, Korea Selatan. Buku Rekor Dunia Guinness menobatkannya sebagai guru besar termuda dalam sejarah. Dia menumbangkan rekor sebelumnya yang dicatat oleh Colin MacLaurin, mahasiswa Isaac Newton, pada tahun 1717.

Masa depan cemerlang terbentang luas di hadapan remaja Northport, New York itu. Tapi dia memilih mengajar. “Saya sangat senang mengajar. Karena di bidang itulah kita bisa membuat perbedaan. Dengan mengajar, kita tidak cuma menunjukkan yang bisa kita lakukan, tapi juga memampukan orang lain untuk membuat perbedaan,” katanya

Alia tidak cuma cemerlang di bidang akademis. Ia sudah tampil memainkan klarinet bersama Rockland Symphony Orchestra pada usia 11. Di bidang musik ini ia sudah mendapat berbagai penghargaan. Seni bela diri juga dikuasainya dengan menyandang sabuk hitam Tae Kwon Do
.



L Gat Ra


http://1000000fakta.blogspot.com/2013/03/inilah-profesor-termuda-di-dunia.html#axzz2a1Jns7uc

31 Fakta Menarik Tentang Indonesia

Berikut ini adalah 31 Fakta Tentang Indonesia, ternyata banyak hal yang belum kita ketahui loh, simak selengkapnya berikut ini
Fakta 1
Stadion Senayan di Jakarta, Indonesia, adalah stadion terbesar di seluruh dunia ketika selesai pada tahun 1962 untuk menjadi tuan rumah Asian Games. Kapasitas yang dapat menampung sampai dengan 100.000 orang.
Fakta 2
Komodo (Varanus komodoensis) ditemukan di Indonesia adalah kadal terbesar di dunia, mereka bisa tumbuh hingga 3 meter (9,8 kaki) panjang.
Fakta 3
Bunga terbesar di dunia, Rafflesia Arnoldi, berat 7 kg (15 pon) dan hanya tumbuh di pulau Sumatera Indonesia. Kelopaknya tumbuh 0,5 meter (1,6 kaki) panjang dan 2,5 cm (1 inci) tebal.
Fakta 4
Menurut Global Corruption Report tahun 2004, mantan Presiden Indonesia Soeharto adalah nomor satu CEO paling korup di dunia.
Fakta 5
Indonesia adalah penduduk muda terbesar di dunia dengan 165 juta anak-anak di bawah usia 30 di mana hanya 8% yang berusia di atas 60 tahun (nasional Biro statistik, Agustus 2001, dikutip dalam Post harian berbahasa Inggris “The Jakarta “, Agustus 2001).
Fakta 6
Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia (sekitar 85.000 km)
Fakta 7
Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia.
Fakta 8
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 18.000 pulau.
Fakta 9
Indonesia adalah produsen dan eksportir terbesar LNG (gas alam cair) di Dunia, memasok lebih dari 40 persen dari pasar dunia dan merupakan produsen dunia terbesar ketujuh dari gas alam
Fakta 10
Menurut Transparency International, Indonesia adalah negara kesebelas paling korup di dunia. (Sumber: Transparency International 2003)
Fakta 11
Dolly, nama dari pusat prostitusi perempuan (red light district) yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, merupakan pusat prostitusi terbesar yang pernah didirikan di Asia Tenggara yang memiliki lebih dari 2.000 pelacur perempuan di satu lokasi terpusat.
Ya, itu lebih besar daripada tempat-tempat di Thailand dalam hal satu lokasi terpusat
Fakta 12
Indonesia adalah negara (4) keempat terpadat di dunia dengan sekitar 224 juta orang (Sumber: US Department of State Biro Asia Timur & Pasifik Urusan Mei 2005 data) … sekarang entah deh berapa, pasti nambah banyak zzzzzz…..
Fakta 13
Freeport Grasberg tambang di Papua Barat pulau, Indonesia, adalah tambang emas terbesar di dunia. Selain itu, juga tambang tembaga ketiga terbesar di dunia.
Fakta 14
Danau Toba adalah: Danau Terbesar di Asia Tenggara, Danau Sepanjang Tahun Terbesar di Asia Tenggara, Danau Vulkanik Terbesar di Dunia
Fakta 15
Candi Borobudur di Jawa Tengah, Indonesia, adalah kuil budha terbesar di Dunia, yang dibangun pada abad ke-9, dan dianggap sebagai salah satu Keajaiban Dunia yang terlupakan.
Ketinggian keseluruhan adalah 42 meter, namun hanya 34,5 meter setelah restorasi, dan memiliki dimensi 123 x 123 meter (15.129 meter persegi). Ada 10 lantai. Lantai pertama hingga lantai enam adalah bentuk persegi, ketujuh ke lantai kesepuluh berbentuk lingkaran.
Borobudur menghadap ke Timur dengan total dari 1460 panel (2 meter lebar masing-masing). Ukuran total dari dinding candi adalah 2500 meter persegi. Jumlah total panel adalah 1212. Menurut investigasi, jumlah patung Buddha adalah 504 termasuk patung utuh dan rusak.
Fakta 16
Pulau terbesar kedua, ketiga, dan keenam di dunia berada di Indonesia. Nugini (seluruh pulau, termasuk Papua Barat dan Papua New Guniea) adalah yang terbesar kedua, Kalimantan juga dikenal sebagai Kalimantan (seluruh pulau, termasuk Brunei dan Malaysia Serawak) adalah yang ketiga terbesar, sedangkan pulau Sumatera merupakan yang terbesar keenam dan terletak seluruhnya di Indonesia
Fakta 17
Tahun 1292 Marco Polo asal Venesia, Italia, mengunjungi Aceh, di Sumatera Utara, Indonesia, dalam perjalanan kembali dari Cina ke Persia dan melaporkan bahwa bagian utara pulau memiliki sebanyak enam port perdagangan sibuk termasuk Perlak, Samudera dan Lambri.
Ya, ini adalah Aceh sama seperti provinsi Indonesia yang hampir sepenuhnya dihapuskan dari muka bumi oleh Tsunami baru-baru ini yang melanda Asia Tenggara pada bulan Desember 2004.
Fakta 18
Bunga paling bau di Bumi disebut bunga Bangkai (Amorphophallus titanum) yang dapat tumbuh hingga ketinggian rata-rata dua meter (6,5 kaki) ditemukan di Indonesia. Ketika mekar, ia melepaskan bau yang sangat busuk sebanding dengan daging busuk, yang dapat berbau setengah mil jauhnya. Bunga ini juga dikenal sebagai “lidah setan.” Ini pada awalnya ditemukan pada tahun 1878 di hutan hujan Sumatera bagian tengah pulau, oleh ahli botani Italia dan explorer Dr Oroardo Beccari (Sumber: Guinness Book of World Record).
Fakta 19
Ular terpanjang yang pernah ditemukan berada di Sulawesi, Indonesia pada tahun 1912. Itu adalah Phyton (Pytho reticulates) dari Asia Tenggara. Panjang record adalah 10 M (atau sekitar 32 ft 9,5 in) (Sumber: Guinness Book of World Record).
Fakta 20
Jakarta adalah kota paling tercemar di dunia KETIGA, setelah Bangkok dan Mexico City (Sumber dari sebuah artikel di The Jakarta Post 06 Mei 2005) …. piye nih pak Jokowi?
Fakta 21
Bahwa jumlah korban tewas tertinggi oleh bencana alam Tsunami berada di Aceh, Indonesia. Tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 telah dikonfirmasi sebagai yang paling dahsyat dalam sejarah modern. Korban tewas menempatkan sekitar 300.000 orang (Sumber: Guinness Book of World Record).
Fakta 22
Bahwa pulau Kalimantan (Kalimantan) di Indonesia, merupakan rumah bagi ikan Mudskipper (Periophthalmodon Schlosseri) juga dikenal sebagai Ikan Belacak / Belodok / Tembakul
Ikan Mudskipper adalah satu-satunya jenis ikan di dunia yang dapat memanjat pohon, berjalan, bahkan lompat, dan hidup dan nafas di darat.
Fakta 23
Indonesia, dengan nama Hindia Belanda, adalah tim Asia pertama yang berpartisipasi di Piala Dunia FIFA ketika mereka memenuhi syarat pada tahun 1938. Tapi kalah 6-0 di Reims (Perancis) melawan Hungaria. Sumber: (Dikutip dari Wikipedia dan diverifikasi di website AFC dan FIFA)
Fakta 24
Bendera Indonesia dan Monaco persis sama!
Fakta 25
Pulau Jawa adalah pulau terpadat di dunia dengan sekitar 150 juta orang …. buseeett!
Fakta 26
Kebun Raya Bogor (Kebun Raya Bogor) memiliki spesies yang terbesar dan terbaik di Asean.
Fakta 27
Ledakan terbesar di zaman bersejarah pada tanggal 27 Agustus 1883, adalah letusan Krakatau, sebuah pulau 47 km persegi di Selat Sunda, antara Sumatera dan Jawa. Gelombang yang dihasilkan menyapu 163 desa dan menewaskan 36.380 orang. Gelombang hingga 55 km, dan debu jatuh 5330 km 10 hari kemudian. Ledakan terdengar empat jam kemudian di pulau Rodrigues, 4776 km, bagai deru senjata berat dan terdengar lebih dari sepertiga permukaan dunia.
Fakta 28
Ketika Gunung Tambora di Sumbawa, Indonesia (saat itu Hindia Belanda) meletus dari April 5-10, 1815, 92.000 orang tewas.
Fakta 29
Indofood menciptakan baru Guinness World Record dalam kategori “Paket Terbesar Mie Instan” dan memecahkan rekor untuk “Penyajian Mie Terbesar” …. seet dah!
Fakta 30
Diluncurkan pada tahun 1976, satelit Palapa A membuat Indonesia menjadi negara ketiga di dunia untuk menempatkan satelit ke ruang angkasa.
Fakta 31
Pencipta Singapore National Anthem adalah orang Indonesia (dari Sumatera) Mr Zubir Said.

L Gat Ra